Ceplok Madusari
BATIK JAWA


Ceplok merupakan desain berulang yang berbentuk ceplok, yang memiliki makna menggambarkan kesejukan untuk pemakainya dan lingkungan di sekitarnya. Motif kain ini berasal dari dalam Puro Mangkunegaran yang dahulunya dimiliki oleh Almarhum Gusti Pangeran Haryo Herwasto Kusuma dari Puro Mangkunegaran.
Kain Ceplok Madusari menggambarkan sarang dan lebah-lebahnya yang tidak digambarkan secara jelas sebagai lebah, karena dalam ajaran Islam, atau agama yang dipeluk oleh Puro Mangkunegaran, binatang dan tumbuhan tidak boleh digambarkan sebagaimana seharusnya, maka dibuatlah lambang untuk bentuk lebah itu.
Motif ini bermakna hidup yang manis seperti madu, biasa digunakan para putri di Puro Mangkunegaran saat acara-acara pesta pernikahan, lamaran, atau acara yang bersifat keriaan,